Jul 2, 2010

U.b.l.i.k

Bercahaya, menerangi dan unik :)

Waktu kecil dulu, aku masih sempat merasakan gelap karena belum adanya listrik. Aku lupa sampai tahun berapa gelap masih menjadi raja malam hingga akhirnya listrik masuk kampung.

Karna waktu itu di kampung belum ada listrik, kami memakai lampu ublik. Sebuah lampu minyak yg biasanya juga disbut lampu "ting". Bentuknya bermacam macam dari yg paling sderhana, yaitu hanya memakai sbuah b0t0l beling yg bias kita buat sendiri sampai yg memang punya bentuk khas untuk dijual. Di rumah, biasanya cuma ada 2-3 ublik sderhana yg ditaruh di ruang depan, tengah dan belakang. Untuk penerangan jalan, ublik ini punya tempat khusus agar api yg menyala tidak mati tertiup angin.

Lampu ublik biasanya dinyalakan saat atau selepas malam saat semuanya sudah terlihat gelap. Biar lebih mengirit minyak, tentunya. Untuk menyalakannya dipakai korek pentul yg aku masih ingat kalau musim hujan bikin cepat lembab sehingga tidak bisa dinyalakan dan itu membuat jengkel..

Cahaya ublik tidaklah terang. Ia seperti lilin sehingga ruangan yg dteranginya pasti masih terlihat gelap atau remang remang. Karenanya, untuk aktifitas saat malam yg butuh cahaya, maka dilakukan di dekat lampu ini. Belajar, kumpul2, makan hingga nyiapin bahan2 untuk masak es0k pagi dikerjakan di sekitar ublik.

Dibanding dg berbagai jenis lampu m0dern yg ada sekarang, jelas ublik kalah jauh s0al cahaya. Namun, bukan berarti ublik tidak punya kelebihan. Ia menerangi dan punya cahaya yg unik. Cahayanya damai dg apinya yg berg0yang2 lembut mengikuti irama angin. Sampai sekarang, aku kalau di rumah masih sering menunggu kapan ya listrik padam di malam hari. Hehe.. Bukan berarti aku suka gelap dan anti kemajuan tapi kadang aku memang ingin mengulang kenangan2 masa kecilku dulu. Belajar diterangi ublik, merasa butuh pada yg lain saat gelap, menjebak lar0n2 saat hujan, membakar kertas2 yg kuanggap sampah, memandangi gebyar bintang yg berkerlip terang disana, atau bermain petak umpet dg teman2. Ah, itu semua adalah kenangan yg sangat indah saat gelap dan hanya ubliklah yg saat itu memberi cahaya damainya.

Saat ing mungkin kita telah mendapatkan yg lebih baik dari ublik. Jagat telah penuh dg cahaya2, berwarna warni. Dunia sudah bermandi terang sampai2 bulan dan gemintang seolah tak berani unjuk cahayanya ke bumi. Pastinya, itu semua adalah kemajuan. Tapi, buatku bukan berarti aku harus melupakan si ublik seperti saat kutiup apinya jika hendak mememjamkan mata, berharap mimpi indah. :)

1 comment:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete

Other Articles