Apr 17, 2010

Instalasi Mudah Windows XP

Sebelumnya, dulu saya sempat bingung banget untuk menginstal windows di PC. Saya liat beberapa temen kok kayaknya ribet saat instalasi. Tapi akhirnya, gara-gara computer yang saya pakai waktu itu sudah lemot banget, bikin stress aja lama-lama, akhirnya nekat juga saya coba sendiri untuk memformat dan reinstall windows di PC saya tadi dan ternyata… gak sesulit dugaan. hehehe..

Nah, mungkin buat sharing sedikit (biarpun saya juga gak terlalu ngerti computer dan yang pasti sudah banyak sekali yang posting semacam ini) berikut ini saya tuliskan cara instalasi windows xp sesuai pengalaman saya sendiri setelah beberapa kali melakukannya. Tentunya semoga yang saya tulis ini bermanfaat serta sangat gampang dan jelas buat dipahami. (kalo masih kurang jelas ya, mohon maaf !!)

Yups, mungkin sebelumnya saya ingatkan dulu bagi yang pengen install ulang windows, sebaiknya perhatikan yang berikut ini:

- Karena proses instalasi agak sedikit lama (kira-kira 50-an menit dari awal sampe akhir) maka sebaiknya siapkan cemilan atau minimal minuman biar gak bête nunggu.

- Jangan lupa, kalo ada file-file yang penting (yang ada di local C, biasanya) sebaiknya dibackup atau dipindah terlebih dulu biar gak nyesel kalo kehapus ilang.

- Sebaiknya install windows yang sesuai spesifikasi computer ya, biar gak masalah nantinya.

- Nah kalo udah siap semua, monggo untuk install computernya.

- Sebagai tambahan, dalam system bios ini yang kita pakai sebagai input adalah keyboard. Disana juga akan ada petunjuk berbagai tombol perintah. Jadi sebenarnya gampang banget nginstal itu.

1. Masukkan CD XP-nya ke CD Room.

2. Pilih booting awal ke CD Room dengan masuk Bios. Caranya adalah dengan restart lalu tekan tombol del pada keyboard saat proses booting (saat booting akan ada tulisan press del to set up di bagian bawah layar) tekan tombol del untuk masuk ke system bios lalu pilih sub menu management booting atau advance bios feature sequence. ENTER.

3. Rubah boot first device ke CD Room menggunakan tombol navigasi di keyboard. Tekan ENTER. Lalu save dengan menekan tombol F8.

4. Setelah proses booting selesai, akan muncul tulisan press any key to boot from CD (tekan sembarang tombol.

5. Akan muncul layar windows warna biru, dengan tulisan set up di pojok kiri atas. tekan ENTER.

6. Akan muncul layar windowsXP licensi agreement. Tekan F8 untuk masuk ke layar windows XP process set up.

7. Tekan Esc untuk melanjutkan.

8. Tekan ENTER untuk set up.

9. Tekan continue, untuk lanjut.

10. Akan ada pilihan NTFS/FAT/NTFS (quick). Sebaiknya pilih NTFS atau NTFS Quick.

11. Tekan tombol ( F) untuk formatting. Lalu ENTER. Dan tunggu sampai selesai proses ini. Di tengah proses ini windows akan meminta kita untuk mengisi bahasa (language), zona waktu, personalisasi dan serial Number, nama computer dan password admin (name computer and admin password), domain/tidak. Klik NEXt untuk terus melanjutkan.

12. Tunggu sampai selesai ya… dah gitu doank.

13. Jangan lupa kalo sudah selesai, install driver serta program-program yang kita butuhkan.

Nah gampang kan…?!!

OK, selamat menginstal…!

Apr 16, 2010

Cara Mudah Menghapus Akun Google

Menghapus akun google?? o my God, why??
Siapa yang sekarang tidak tahu Google. Sebuah perusahaan raksasa di dunia maya yg memberikan banyak layanan/fitur internet, mulai dari layanan komunikasi seperti Gmail sampai tempat mengeruk Dolar melalui Google Adsense-nya. untuk saya sendiri, pertama kali saya kenal Google itu sebagai search engine, tempat ngubek-ngubek segala macam informasi, dan sekarang, rasanya Google sudah menjadi si Mbah dukun ajaib. *ya iya lah.. si Embah gitu loch *

Sebenarnya masih banyak sekali layanan dan produk dari si Embah yang bisa kita nikmati, seperti Blogger, Google translate, Gtalk, Webmaster Tools, Google Books, dll. yang ini silahkan tanya sendiri sama si Embah.

Lah kalau sudah tau begitu kenapa ingin menghapus akun google?
ya barangkali kita sudah punya beberapa akun Google dan pastinya cukup ribet untuk mengurusnya. atau cuma sekedar iseng, menghapus dan ganti yang baru. hehe...

Nah kalau kamu juga mau menghapus akun Google caranya sangat gampang. Saya kemarin juga baru melakukannya soalnya akun saya yang satu ini tidak terlalu banyak terpakai. jadi delete saja.

1. pastinya kamu harus Login dulu ke Google: https://www.google.com/accounts/Login
2. Setelah login klik Edit di sebelah My Products.
3. setelah itu kamu akan disuruh memilih, apakah ingin menghapus salah satu produk saja (Gmail atau Web history), atau menghapus akun keseluruhan. kalau semua ya pilih Close account and delete all services and info associated with .
4. setelah itu akan ada permintaan konfirmasi terakhir.

oke. mission complete. Your Account's deleted. sekarang akun Google kamu sudah terhapus.

Apr 14, 2010

T.e.r.o.r.

Oleh: Syafa'atun Aisya


I

“Mbak, duduknya biasa aja..” Seorang petugas datang menghampiri dan menegur saya.

“Ha?! Apa..?” Saya terbengong-bengong tak mengerti.

“Duduk lu tu. Gak boleh cross leg,” kawan duduk di sebelah saya mencoba menjelaskan.

“Duduknya, mbak. Kakinya biasa aja. Dah pake rok, duduknya begitu lagi,” petugas kembali mengingatkan saya.

“Kenapa?” Saya bertanya balik. Kembali tak mengerti.

Apa yang salah? Saya mengenakan rok selutut pagi itu. Dan merasa tak ada yang salah dengan gesture tubuh saya. Saya sengaja berdandan dengan sopan pagi itu. Mengenakan blus putih lengan panjang, rok hitam selutut, bersepatu, dan duduk manis mengikuti jalannya sidang.

Tak boleh silang kaki. Ya, tapi kenapa? Ada aturan untuk tak boleh duduk dengan kaki silang ya? (Atau takut terjadi adegan buka kaki seperti dalam “Basic Insting”? Tapi saya kan pake underwear. Dan rasanya-rasanya tak sejenjang Sharon Stone). Sementara laki-laki di belakang saya mengenakan celana jeans dan duduk bersila. Punggung bersandar santai. Pengunjung lain yang sibuk ribut berkomentar terhadap pernyataan para saksi ahli juga dibiarkan.

Insiden itu langsung mengubah mood saya. Konsentrasi saya buyar. Saya tengah hadir pada acara persidangan uji materi UU PNPS di MK. Omongan Ulil yang tengah menjelaskan kasus Mutsailamah al Kahzab, orang yang mengaku nabi pada masa kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq mengawang di udara.

Selain Ulil Abshar Abdalla, ada Mudji Sutrisno, Emha Ainun Najib, Mahendradata, dan lain-lain yang tak saya ingat namanya. Mereka dihadirkan sebagai saksi ahli baik dalam posisi yang pro atau kontra terhadap UU ini.

Saya mainkan kamera mengusir kemuraman saya. Mode manual terpasang. ASA 800, speed 1/15. Jepret sana sini. Meski tak ada sudut istimewa. Sementara terus menahan keinginan kaki yang kadang gatal ingin disilangkan.

II


Sidang break untuk Shalat Jum’at. Palu di ketuk. Pekikan “Allahu akbar!” segera menggema.
Saya bergegas turun dari balkon atas. Pengunjung di lantai bawah ramai. Pengunjung dengan atribut jubah dan sorban merangsek masuk ruang sidang. Peserta sidang keluar satu persatu.
Keriuhan terjadi saat peserta sidang yang pro pencabutan UU mencoba keluar ruangan.

“Kafir!”
“Murtad!”
“Bunuh aja. Halal darahnya.”
“Copot aja jilbabnya. Islam apaan tu. Gak pantes!”

Beberapa orang mengacung-acungkan tangan. Petugas keamanan gedung berusaha menenangkan.

“Udah.. Udah.. Sholat jumat..”

“Kalo mereka ma ketahuan gak sholat..”

Teriakan terus bersahutan. Saya berada dalam keriuhan pemuda-pemuda tanggung dengan urat leher yang mengeras. Kata-kata kotor berhamburan dengan mudahnya. Sempat merasa ngeri saya berusaha mencari gambar.

Mereka tampak sadar kamera. Senang dengan beragam alat yang dengan segera merekam aksi mereka. Gambar bergerak atau gambar diam. Keberadaan saya, perempuan dengan rok selutut, rambut tergerai, dan baru saja ditegur petugas dengan posisi duduk yang (dianggap) tak pantas, tampaknya bukan masalah. Mereka senang saya turut ambil bagian merekam aksi mereka.


III

Ulil sibuk menelpon atau ditelpon seseorang.
Aura kecemasan meruap di ruang yang dikhususkan bagi para saksi ahli.

“Pastikan Ulil bisa keluar dengan aman.”
“Lewat belakang aja..”
Beberapa kawan ikut sibuk mengatur strategi.

“Bawa mobil, Mas?”
“Gak. Pake taksi.”
“Lewat belakang aja, Mas. Nanti kita kawal.”
“Ok, Amanda mana?”

Ulil bergegas pergi. Makanan dan minuman yang terhidang tak tersentuh. Makalah dan buku catatannya tertinggal.

“Takut juga Ulil ya?” Saya bertanya naïf.
“Gak punya basis massa sih..” Seorang kawan merespon pertanyaan saya. Guyon.
“Mungkin juga ya,” Saya ikut tertawa.

IV

“Mereka itu serius mau ngebunuh orang ya?” Saya kembali bertanya pada teman seperjalanan saya. Lagi, pertanyaan yang naif.

“Lu gak inget kasus Monas kemarin. Mereka bisa mukulin orang kayak gitu.”

Saya ingat insiden itu. Saat mereka memukuli lawan-lawannya persis seperti maling ayam yang tertangkap basah. Perilaku sadis yang mengingatkan saya pada potongan-potongan gambar peristiwa kerusuhan. Film Rwanda. Beberapa kerusuhan seputaran saya tinggal. Perang antar geng preman karena rebutan jatah. Saat satu kelompok ingin menghabisi kelompok lain. Dengan alat-alat tradisional. Sementara negara lumpuh tak berdaya.

Hidup dalam teror. Bagaimana anda menjalaninya?

Dulu, ancaman bunuh membunuh ini sempat juga mampir ke kotak surat saya. Sudah lama sekali. Saat saya masih aktif mengikuti mailing list yang membahas tentang kebebasan dalam berkeyakinan. Milis itu pun sudah lama tak saya sentuh. Sama seperti nasib keanggotaan saya pada beberapa milis. Mata saya tak punya cukup energi untuk membaca surat-surat yang terus masuk.

Entah dari mana si pengirim mendapatkan alamat surat saya. Saya acuh saja. Menganggapnya sebagai surat nyasar yang tak ada bedanya dengan kiriman surat-surat aneh yang meminta donasi untuk keluarga perang atau saya dinyatakan menang lotre oleh sebuah akun internasional.

Tapi setelah lebih dari sekali surat itu masuk, dengan jelas menyebut nama saya, dan membuat bulu kuduk saya meremang membaca kata-katanya, saya putuskan untuk menutup alamat surat tersebut.

Saya bayangkan hidup menjadi Ulil. Dengan fatwa halal darahnya bagi orang-orang tertentu. Yang bisa tiba-tiba hilang nyawa di tangan orang tak dikenal. Dikeroyok ramai-ramai seperti maling kesiangan. Sementara, layaknya film-film India, aparat keamanan bertindak saat rumah telah hangus terbakar.

Saya ingat Munir. Untuk kasus yang berbeda. Hidupnya akrab dengan ancaman. Matipun dijalaninya dalam terror. Pembunuhnya tetap dibiarkan misteri.

Apa yang bisa diurus dengan benar di negeri ini?

V

“Pengalaman pernah ke Turki, apa bedanya dengan Jakarta?” Seorang teman bertanya.

“Angin di Turki memang sedang berhembus ke kanan. Setau gue gak “senorak” ini lah kelompok kanannya. masih enjoy sama sekularisme (Attaturk ok banget untuk hal ini). Banding di sini? ampun bener deh.. “

Balas saya. Dalam konteks menguatnya gerakan agama dalam negara.
Meski menjawab pertanyaan ini serasa menjawab pertanyaan, bagaimana rasa ketoprak dengan soto ayam?

Anda bisa menemui mesjid dimana-mana di Turki. Dengan arsitektur yang mirip (membuat saya kerap nyasar saat mematok sebuah mesjid sebagai penanda jalan). Istanbul bahkan disebut-sebut sebagai kota seribu mesjid. Tapi tak ada aturan yang mewajibkan anda menghentikan aktifitas saat shalat jumat tiba. Atau kewajiban mengenakan “pakaian takwa”. Malahan, bagi para perempuan, jangan pernah berharap akan disediakan mukena di mesjid untuk shalat.

Beberapa agenda untuk lebih menampilkan citra islami memang mulai didesakkan kelompok kanan. Seperti dibolehkannya jilbab masuk di institusi-institusi formal pemerintahan (meski ada juga peraturan-peraturan aneh yang diberlakukan untuk asrama-asrama putri yang lebih ketat dari pesantren).

Pertarungan politik ini terjadi tingkat pembuat undang-undang. Saya tak melihat kelompok-kelompok masyarakat yang show off gembar-gembor syariat Islam di jalan (jangan sampe kejadian deh. Dan kayaknya gak laku juga di masyarakat. He.. Ngomongin Turki jadi pengen balik.

Tentang hal ini seorang kawan lain memberi gambaran menarik:
“Turki sedang dipengaruhi ikhwanul muslimin, makanya gayanya ngga norak, sama kaya gaya PKS or menti menkomiinfo kita, perlente abis. yang ada di (sini) ini gaya afganistan, dekil, norak dan membabi buta..”

Hm, Afganistan, akankah kita menuju ke sana?

diambil dari situs IslamLib

Apr 11, 2010

Readbud: Baca Dapat Duit

readbud - get paid to read and rate articles
Kabar baru neh bagi yang suka ngorek2 dolar lewat internet alias bisnis online. Udah banyak kan program bisnis online sekarang. Tidak cuma satu macam.
Dulu ada adsense, paid to click, paid to sign up, paid to read, refferal, reviews.. Dan banyak lagi. Nah, sekarang ada satu situs yg baru lagi neh dan cukup menggiurkan saya rasa.. Kabar yg satu ini datang dari situs readbud.com dengan programnya paid to read acticles.

info ini baru saya terima tadi sore dari senior saya. Dan langsung saya hunting ke TKP.
Setelah checking kesana dan sempat ubek ubek tuh situs, saya rasa kesempatan ini cukup bagus buat jadi ladang dolar. Hehe.. Dari pada kamu internetan cuma buat pesbukan, frenster, atau game online, kan mending kamu ikutan program kayak begini. Baca2 bentar dan kumpulin point $$$ kamu.

Kelebihan dari program semacam ini adalah kamu tidak harus punya websit atau blog dan semacamnya untuk skedar dapat dolar dari internet. Karna kamu cukup baca, kasih rating lalu baca lagi dan kasih rating lagi. Dan seterusnya.. Hanya saja untuk pembayaranya sampai saat ini kamu cuma punya pilihan lewat paypal saja. Tidak ada yang lain. Jadi mau tidak mau kamu juga harus bikin acount paypal untuk nanti alamat transfer dolar yg udah kamu dapat. Untuk cara daftar di paypal-nya nanti saya postingin lain waktu.. Atau bisa kamu googling saja.

Di situs ini menawarkan program baca dapat duit yang dihargai per artikelnya skitar $0.05-$0.20. Lumayan kan?? Kamu tinggal daftar, baca lalu nge-rating artikel yang udah disediain.. Udah, dapat tuh point dah. apalagi saya rasa artikel2 yg disediain juga cukup menarik dan tidak bikin jenuh. Ditambah kamu bisa memilih topik artikel apa saja yang sesuai interest kamu.. Jadi bener2 gak bakal bosan.

Satu hal lagi kamu bakal dapat banyak informasi dan ilmu disana dengan membaca tuh artikel2. Pekerjaan yg tidak sia2. Jadi tunggu apalagi. Daftar aja di Readbud.com BACA, KASIH RATING, DAPAT DUIT.
Selamat mencoba !

Apr 10, 2010

Melaluimu Perempuanku

Melaluimu aku sesaat seperti jantung hilang detak
tanpa mengerti apa sebab aku tak bergerak
indah terlintas, oh...
melaluimu aku sbentar seperti nafas hilang terkapar
dalam ruang hampa se0lah hanya tersisa untuk bahagia
tentram terasa, oh...
melaluimu aku sdetik seperti jiwa pingsan tercekik
lalu terbang ke sebuah tempat di awan entah
tak terlukiskan, oh...
melaluimu aku merasa waktu terhenti ikuti rasa hati
yg terbakar gelora rindu dendam keresahan
dari sbuah kata, oh...
melaluimu ironisme aku nikmati
karna akal ini se0lah tersumbat, mati
semua nisbi, oh...
"melaluimu perempuanku"

Other Articles