Aug 2, 2010

Clash of Faith

Just an opinion.

TEMPO Interaktif, Bekasi -
"Bentrok antar organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dengan jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, kembali terjadi, Ahad (1/8). Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu."
Tempo Interaktif
========================

itu tadi satu kutipan berita soal problematika keagamaan di Indonesia. udah maklum lah masalah kayak gini. ya emang ini masalah yang serius. sangat problematik. benar2 bahaya laten. tapi, masalahnya kok kayaknya ndak ada usaha serius terutama dari pemerintah sama elit2 egama buat meminimalsir gitu. lah faktanya, makin hari makin banyak aja hal kayak gini, seolah para para pemegang otoritas malah "ngomporin" masalah ini.

kenapa sih keimanan kok dibentrok-bentrokkan dengan jalan kekerasan?? bukankah iman itu dari hati ke hati?? lah, ini sistem dakwah era peradaban klasik masih dipake aja.... :|

kalau misalnya ada "pemaksaan iman", sebenarnya pemaksaan iman itu gimana sih?
apa bentuk bantuan sosial masuk pemaksaan? apa ngasih sekardus Mie Instan masuk kategori itu? menurutku itu ya cuma satu bentuk alat dakwah, bukan pemaksaan. dan tiap agama pasti ngelakuin dakwah dengan model kayak gini. nggak mungkin kan membatasi alat dakwah cuma pake satu model saja ?!

terus, masalahnya, orang yang konversi agama alias murtad dengan sendirinya apa bisa dikategorikan kejahatan? apa orang yang pindah agama atau iman (maaf, misalanya setelah dapat sembako) itu Apa masuk domain kriminal?

buat setiap agama dengan dai/misionaris2nya harus saingan yang sehat dong. gak usah jadi pada phobia banget sama agama lain -apalagi sama hal2 yang ndak ada kaitannya sama agama secara langsung. soal dakwah, kalau ada unsur pemerasan, ancaman kekerasan, pelanggaran ham, dst... ya mbok monggo laporin ke polisi langsung. kalau ndak, ya balik lagi ke tanggung jawab pribadi dan kumunitas.

saya rasa kita terlalu lemah iman, terlalu takut ma pihak luar di luar komunitas kita. ini kayak nunjukin kalo selama ini dakwah/mision dan penyebaran agama kita kurang mantabb..

kalau selama ini elit2 agama A misalnya dakwahnya lebih fokus di tingkat atas, terutama ngurus kekuasaan, dan kurang ngurusin problem sosial, keseharian umatnya, terus ada agama B yang dakwahnya merhatiin hal-hal yg kedua tadi, otomatis umat kan lebih milih yang praktis. ini saya rasa udah hukum kausalitas.

Rosulullah saw. dulu ketika orang2 elit arab tidak punya perhatian sama masalah2 sosial, tidak merhatiin rakyat ketjil, bahkan malah nindas mereka.. terus nabi yang akhirnya ngambil nghandle masalah itu, membela kepentingan mereka, maka rakyat banyak yang simpati sama nabi. akhirnya mereka masuk Islam dan benar2 "pasrah", "rela", "tunduk" sama agama baru itu. itu tanpa perang loh. nggak ada yang namanya pemaksaan agama atau penyebaran pake kekuasaan. tapi mereka sadar dan iklas masuk agama yang dibawa nabi dengan sendirinya.

terus, kenapa sekarang terbalik? agama kayak jadi tembok berlin yang misahin jerman barat dan jerman timur? ngurung pemeluknya gak boleh keluar dari sarangnya, nggak boleh nyapa tetangga, teposliro, tenggang roso !! apa ini nggak nunjukin kalo komunitas yang kayak gini sebenarnya lemah dari dalam?? ato lagi kena sindrom virus endemik yang nggak terasa kecuali setelah sekian puluh tahun !! (maaf lagi, perumpamaannya terlalu kasar ya kayaknya???!! hehehe... )

saya ndak tahu lah mau diapain Indonesia ini. saya juga ndak tau keimanan kita buat apa kalo kayak gini. saya cuma yakin haqqul yakin, agama itu timbul dari iman dan iman timbul dari hati yang mantabbb !!

what your opinion?????

No comments:

Post a Comment

Other Articles